Naluri Safety
Setiap manusia mempunyai naluri defensif atau bertahan, dalam hal mempertahankan hidupnya dari segala macam bahaya, ancaman dan bencana. Namun seringkali naluri keselamatan itu terabaikan termakan oleh nafsu dan keserakahan. Tidak mengenal lagi apa yang dikerjakan atau apa yang akan dikerjakannya baik atau berbahaya baginnya, baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang.
Banyak dan sudah seringkali kita liat, dengar dan mungkin kita sudah rasakan sendiri akibat jika kita mengabaikan dan meremehkan sesuatu yang sudah kita ketahui sebelumnya bahwa itu BAHAYA. Tidak usah saya berikan contoh, saya hanya ingin anda merenung sejenak kejadian apa yang pernah terjadi pada anda akibat meremehkan hal kecil namun beresiko yang berujung pada kesusahan dan kerugian.
Pada kesempatan ini saya hanya menghimbau tanpa menggurui (karena saya juga masih sering lalai – karena itu sifat dasar manusia). Hanya dengan usaha ini saya senantiasa berusaha tidak lalai dari semua bahaya sekeci apapun yang saya temui baik yan mengancam diri saya maupun orang lain). Mari kita kembali asah naluri yang paling luhur yang diberikan Tuhan. Sang pencipta sudah mendesign diri kita ini sedemikian rupa lahir bathin. Amun kita sendiri yang sering merusak, menyakiti dan membinasakan diri sendiri dan orang lain.
Mari kita mulai dari diri kita dari ang terkecil, pungut sampah, singkurkan paku atau beling dijalan, menutup pintu jika masuk, matikan lampu jika sudah tidak dipakai, rapikan peralatan sehabis kerja, mengembalikan barang pada tempat semua dan lain-lain. Semua itu hal sepele namun sangat besar efeknya jika diabaikan. Jangan menepelekan atau mengabaikan dengan menunda-nunda semua resiko bahaya, lakukan sesegera mungkin.
Berdasar pengalaman tuk merangsang dan mengembalikan potensi dan naluri yang ada pada diri kita masing-masing dalam mengenal bahaya untuk mempertahankan dan membentengi diri dari segala resiko bahaya yang mengancam.
1. Panca indera
Panca indera kita adalah sensor penggerak untuk kita mempertahankan diri dari bahaya.
-. Penciuman
-. Penglihatan
-. Pendengaran
-. Indera perasa
-. Dan Hati
Mari kita berillustrasi, bencana tabung gas LPG akhir-akhir ini terjadi dimana-mana. Berapa banyak korban sudah berguguran (bukan pejuang yah, kok gugur, emang daun ?). apa yang salah. Pemerintah bilang ada tabung yang ilegal, padahal tidak ada tabung yang meledak. Yang ada adalah tabung bocor dari regulator karena karet atau selang tidak terpasang dengan baik. Ah sekarang jika ada permasalahan selalu mencari kambng hitam, bukannya mencari solusi tapi mencari salah saja yang diributin.
Kita kembali kepersoalan tabung LPG, bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara sekalian, untuk mencegah bahaya dari tabung bocor adlah KEPEDULIAN. KEPEDULIAN jika ada mendengar desis dan bau gas JANGAN MENYALAKAN API ATAU LISTRIK, lalu segeralah CABUT SELANG REGULATOR dan bawa tabung keluar rumah. Begitu cara pencegahannya, selain itu agar mencegah (bukankah lebih baik mencegah daripada keluar biaya, bukan?) rawat regulator selang dan kompor gas anda (tabung itu urusan pertamina yang punya tabung). Utamanya selang, bagi yang rumahnya banyak hewan utamanya tikus baiknya selang dipakaikan pelapis yang banyak dijual dipasar bebas. Tips lain adalah pada saat dipasang regulator jika terjadi kebocoran pada regulator periksa karetnya, atau jika tidak mau ambil resiko kembalikan minta tabung baru.
Itu adalah sedikit contoh sekalian solusi pencegahannya. Hal tersebut sama dengan case atau masalah lainnya. Hanya dengan sedikit kepedulian yag berasal dari panca indera, kita bisa mengetahui itu bahaya. Tapi jangan hanya termangu jika melihat, mendengar, dan merasakan bahaya tanpa ada upaya melakukan perbaikan, minimal memberitahukan kepada orang-orang yang ada disekitar bahaya tersebut.
2. Dengan anggota tubuh anda (tangan dan kaki anda serta pikiran anda)
Usaha ini adalah sudah menjurus kepada usaha pencegahan. Sebuah tindakan jika melihat, mendengar dan merasakan adanya bahaya yang mengancam. Contoh kecil dan sederhana adalah seperti menyingkirkan paku dijalan. Ini adalah tindakan nyata dan membawa amal bpahla yang besar karena menghindarkan orang lain dari bahaya. Dan masih baanyak cara lain yang mungkin lebih membutuhkan keahlian seperti, penanggulangatn bahaya kebakaran, penanggulangan bahaya tenggelam diair, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), dan bahaya spesifik lainnya.
Namun ada beberapa hal yang dapat kita gunakan semua dalam penanggulangannya seperti Pemakaian APAR (Alat Pemadam Api Ringan) , pengunaannya mudah karena dialat tsb ada cara penggunaannya yaitu tarik pin Arahkan Hose (selang) kearah api dan tekan pegangannya. Yang perlu diperhatikan adalah perhatikan arah angin, jangan menymprot kearah melawan angin. Dan masih banyak cara lain dalam usaha Kepedulian anda
Cara penanggulangan bahaya yang langsung direspon ini adalah suatu tindakan yang baik, jika anda melakukan hal tersebut adalah sudah termasuk berKEPEDULIAN tinggi terhadap bahaya yang bisa saja mengancam nyawa dan harta benda baik diri sendiri maupun orang lain.
3. Dengan mulut
Usaha lain dari pencegahan bahaya adalah dengan ucapan, pemberitahuan, informasikan, menyampaikan, tegur, dll. Usaha ini dilakukan jika kita tidak mampu atau tidak mempunyai pengetahuan atau tidak punya tenaga, atau tidak kesempatan untuk memperbaiki atau menghilangkan bahaya tersebut. Namun patut di banggakan karena rasa kepedulian anda sudah nampak meski belum bisa banyak berbuat.
Cara lain dari usaha ini adalah dengan menyampaikan melalui media cetak dan elektronik agar semua orang dapat mengetahuinya. Dan semoga pemerintah atau yang bertanggungjawab dalam hal itu bisa memperbaikinya dengan cepat.
4. Dengan Hati
Kepedulian selemah-lemahnya usaha kita adalah dengan hati. Maksud hati ingin mencegah bahaya tersebut namun karena beragai kekurangan dan kelemahan tidak dapat melaksanakan demikian pula ingin menyampaikan namun hal tersebut tidak juga dapat sampai kepada orang lain dan yang berwenang menanggulanginya. Tapi dengan kepedulian dan usaha yang tidak putus, HATI yang berbicara memohon dan memanjatkan doa kepada Sang Maha Pengatur hidup ini agar diri sendiri maupun orang lain dapat terhindar dari bahaya yang mengancam jiwa dan harta benda. Amin
Demikian, semoga dapat direnungkan, kami hanya berharap pada Sang Pencipta agar dapat melindungi kita semua dari segala macam ancaman dan bahaya. Dan sekali lagi KEPEDULIAN anda terhadap hal-hal yang dapat membahayakan jiwa , harkat dan martabat serta harta benda dapat terhindarkan. SEMOGA.
Terima kasih,
Makassar, medio Juni akhir 2010
Fajarusman R
berlanjut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar